Bawang daun yang banyak dibudidayakan di Indonesia ada tiga jenis, yakni :
Bawang daun memiliki aroma serta rasa yang khas, hingga banyak dipakai untuk kombinasi masakan seperti soto, sop serta yang lain, serta banyak diperlukan oleh perusahan produsen mie instan.
PERSYARATAN TUMBUH
Bawang daun pas tumbuh di dataran rendah ataupun dataran tinggi dengan ketinggian 250-1500 m dpl, walau di dataran rendah anakan bawang daun tak terlampau banyak. Daerah dengan curah hujan 150-200 mm/th. serta suhu harian 18-25oC pas untuk perkembangan bawang daun. Tanaman itu menginginkan pH netral (6, 5-7, 5) dengan type tanah Andosol (sisa tempat gunung berapi) atau tanah lempung berpasir.
BUDIDAYA TANAMAN
1. Benih
Benih bawang daun bisa datang dari biji atau dari tunas anakan (stek tunas). Tunas didapat lewat cara memisahkan anakan yang sehat serta bagus pertumbuhannya dari induknya. Benih bawang yang datang dari biji memiliki kekurangan yakni saat panen yang lebih lama dibanding dengan benih yang datang dari tunas anakan.
2. Persemaian
Bibit dari stek tunas bisa segera ditanam di lapangan dengan terlebih dulu kurangi perakarannya untuk kurangi penguapan. Benih dari biji mesti disemai dulu saat sebelum ditanam di lapangan. Media semai berbentuk kombinasi pupuk kandang serta tanah (1 : 1) yang sudah digemburkan. Biji disebar rata lalu ditutup dengan susunan tanah tidak tebal (dengan ketebalan 0, 5-1 cm) serta disiram seperlunya. Bibit siap dipindahkan ke lapangan apabila sudah memiliki 2-3 helai daun.
3. Penyiapan tempat serta penanaman
Tempat dicangkul dengan kedalamam 30-40 cm lalu ditambahkan pupuk kandang. itu dikerjakan lantaran bawang daun menginginkan tanah yang gembur untuk pertumbuhannya. Lalu siapkan bedengan dengan lebar 1-1, 2 m dengan panjang sesuai sama keadaan tempat. Parit antar bedengan di buat dengan kedalaman 30 cm serta lebar 30 cm. Pembuatan parit sangatlah dibutuhkan supaya drainase lancar lantaran bawang daun tak suka pada ada genangan air. Jarak tanam yang dipakai 20 cm x 25 cm, 25 cm x 25 cm atau 20 cm x 30 cm. Penanaman dikerjakan lewat cara bikin lubang tanam kecil serta bibit atau tunas anakan ditanam dengan posisi tegak lurus serta ditimbun dengan tanah kembali serta disiram.
4. Pemeliharaan
Penyiangan pada gulma bisa dikerjakan berbarengan dengan pendangiran untuk menggemburkan tanah yang alami pemadatan. Diluar itu dibutuhkan penumpukan pada pangkal batang. Langkah itu dibutuhkan untuk memperoleh warna putih pada batang semu bawang daun. Bawang daun berkwalitas memiliki batang semu yang berwarna putih dengan panjang lebih kurang 1/3 keseluruhnya tanaman. Batang semu yang berwarna putih terasa lebih enak sedang yang berwarna hijau hingga kurang disenangi. Penumpukan batang baiknya dikerjakan dengan cara bertahap untuk hindari pembusukan batang serta daun terlebih waktu tanaman masih tetap muda.
Penyiraman mesti dikerjakan apabila bawang daun ditanam pada musim kemarau, sedang jika ditanam dimusim penghujan drainase mesti di perhatikan dengan baik supaya tak berlangsung genangan air di tempat.
Pemupukan terbagi dalam pupuk kandang yang didapatkan ketika pemrosesan tanah dengan dosis 10-15 ton/ha. Pupuk lain yang dibutuhkan yaitu pupuk Urea 200 kg/ha yang didapatkan 2 kali yakni ketika tanaman berusia 21 hari (1/2 dosis) serta bekasnya ketika tanaman berusia 42 hari. Pupuk SP 36 serta KCl juga diberikan 2 x seperti pupuk Urea, dengan dosis pemupukan pertama SP 36 50 kg serta KCl 50 kg, serta pemupukan ke-2 SP 36 50 kg serta KCl 25 kg. Pemupukan dikerjakan dengan bikin larikan lebih kurang 5 cm di kiri serta kanan batang, serta menaburkan pupuk pada larikan itu serta menimbunnya kembali dengan tanah.
5. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Hama yang banyak diketemukan di pertanaman bawang daun diantaranya yaitu Agrotis sp. (mengakibatkan batang terpotong serta putus hingga tanaman mati), Spodoptera exigua (ulat bawang yang mengonsumsi daun bawang daun), serta Thrips tabaci (menghisap cairan daun. Ingindalian ulat bawang dengan cara mekanis bisa dikerjakan dengan menghimpun grup telur serta memusnahkannya. Ingindalian dengan pestisida mesti dikerjakan dengan benar baik penentuan type, dosis, volume semprot, langkah aplikasi, interval ataupun saat aplikasinya.
Penyakit yang menyerang tanaman bawang daun yaitu Erwinia carotovora dengan tanda-tanda berbentuk busuk lunak, basah serta keluarkan bau yg tidak enak, diluar itu juga serangan Alternaria porri (bercak ungu) yang menyerang daun. Ingindalian penyakit itu bisa dikerjakan dengan pergiliran tanaman untuk memutus siklus tidak mati penyakit serta sanitasi kebun supaya tak lembab. Keadaan kebun yang kotor serta lembab mengakibatkan penyakit bisa berkembang dengan cepat.
6. Panen serta Pascapanen
Tanaman bawang daun mulai bisa dipanen pada usia 2 bln. sesudah tanam. Potensi haslnya sekitar pada 7-15 ton/ha. Pemanenan dikerjakan dengan mencabut semua sisi tanaman termasuk juga akar, buang akar serta daun yang busuk atau layu. Jika bawang daun bakal ditanam kembali ke pertanaman selanjutnya, jadi dikerjakan penentuan tunas anakan yang sehat serta bagus pertumbuhannya lalu dipisahkan dari sisi tanaman yang akan di jual.
Sortasi simpel dikerjakan memadukan rumpun yang berdaun besar dengan cara terpisah dengan rumpun yang berdaun kecil. Pengikatan rumpun bawang daun dikerjakan dengan lebih dulu berikan alas di bagian luar rumpun hingga ikatan tak segera tentang rumpun bawang daun. Bawang daun tidak bisa disimpan lama, hingga baiknya selekasnya di pasarkan supaya kualitasnya masih tetap terbangun waktu hingga ke tangan customer.
- Bawang prei atau leek (Allium porum L.), tak berumbi serta memiliki daun yang lebih lebar dibanding dengan bawang merah ataupun bawang putih, pelepahnya panjang serta simak dan sisi dalam daun berupa pipih.
- Kucai (Allium schoercoprasum), memiliki daun kecil, panjang, rongga didalam daun kecil serta berwarna hijau, dan berumbi kecil.
- Bawang bakung atau bawang semprong (Allium fistulosum), berdaun bulat panjang dengan rongga dalam daun seperti pipa, terkadang berumbi.
Bawang daun memiliki aroma serta rasa yang khas, hingga banyak dipakai untuk kombinasi masakan seperti soto, sop serta yang lain, serta banyak diperlukan oleh perusahan produsen mie instan.
PERSYARATAN TUMBUH
Bawang daun pas tumbuh di dataran rendah ataupun dataran tinggi dengan ketinggian 250-1500 m dpl, walau di dataran rendah anakan bawang daun tak terlampau banyak. Daerah dengan curah hujan 150-200 mm/th. serta suhu harian 18-25oC pas untuk perkembangan bawang daun. Tanaman itu menginginkan pH netral (6, 5-7, 5) dengan type tanah Andosol (sisa tempat gunung berapi) atau tanah lempung berpasir.
BUDIDAYA TANAMAN
1. Benih
Benih bawang daun bisa datang dari biji atau dari tunas anakan (stek tunas). Tunas didapat lewat cara memisahkan anakan yang sehat serta bagus pertumbuhannya dari induknya. Benih bawang yang datang dari biji memiliki kekurangan yakni saat panen yang lebih lama dibanding dengan benih yang datang dari tunas anakan.
2. Persemaian
Bibit dari stek tunas bisa segera ditanam di lapangan dengan terlebih dulu kurangi perakarannya untuk kurangi penguapan. Benih dari biji mesti disemai dulu saat sebelum ditanam di lapangan. Media semai berbentuk kombinasi pupuk kandang serta tanah (1 : 1) yang sudah digemburkan. Biji disebar rata lalu ditutup dengan susunan tanah tidak tebal (dengan ketebalan 0, 5-1 cm) serta disiram seperlunya. Bibit siap dipindahkan ke lapangan apabila sudah memiliki 2-3 helai daun.
3. Penyiapan tempat serta penanaman
Tempat dicangkul dengan kedalamam 30-40 cm lalu ditambahkan pupuk kandang. itu dikerjakan lantaran bawang daun menginginkan tanah yang gembur untuk pertumbuhannya. Lalu siapkan bedengan dengan lebar 1-1, 2 m dengan panjang sesuai sama keadaan tempat. Parit antar bedengan di buat dengan kedalaman 30 cm serta lebar 30 cm. Pembuatan parit sangatlah dibutuhkan supaya drainase lancar lantaran bawang daun tak suka pada ada genangan air. Jarak tanam yang dipakai 20 cm x 25 cm, 25 cm x 25 cm atau 20 cm x 30 cm. Penanaman dikerjakan lewat cara bikin lubang tanam kecil serta bibit atau tunas anakan ditanam dengan posisi tegak lurus serta ditimbun dengan tanah kembali serta disiram.
4. Pemeliharaan
Penyiangan pada gulma bisa dikerjakan berbarengan dengan pendangiran untuk menggemburkan tanah yang alami pemadatan. Diluar itu dibutuhkan penumpukan pada pangkal batang. Langkah itu dibutuhkan untuk memperoleh warna putih pada batang semu bawang daun. Bawang daun berkwalitas memiliki batang semu yang berwarna putih dengan panjang lebih kurang 1/3 keseluruhnya tanaman. Batang semu yang berwarna putih terasa lebih enak sedang yang berwarna hijau hingga kurang disenangi. Penumpukan batang baiknya dikerjakan dengan cara bertahap untuk hindari pembusukan batang serta daun terlebih waktu tanaman masih tetap muda.
Penyiraman mesti dikerjakan apabila bawang daun ditanam pada musim kemarau, sedang jika ditanam dimusim penghujan drainase mesti di perhatikan dengan baik supaya tak berlangsung genangan air di tempat.
Pemupukan terbagi dalam pupuk kandang yang didapatkan ketika pemrosesan tanah dengan dosis 10-15 ton/ha. Pupuk lain yang dibutuhkan yaitu pupuk Urea 200 kg/ha yang didapatkan 2 kali yakni ketika tanaman berusia 21 hari (1/2 dosis) serta bekasnya ketika tanaman berusia 42 hari. Pupuk SP 36 serta KCl juga diberikan 2 x seperti pupuk Urea, dengan dosis pemupukan pertama SP 36 50 kg serta KCl 50 kg, serta pemupukan ke-2 SP 36 50 kg serta KCl 25 kg. Pemupukan dikerjakan dengan bikin larikan lebih kurang 5 cm di kiri serta kanan batang, serta menaburkan pupuk pada larikan itu serta menimbunnya kembali dengan tanah.
5. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Hama yang banyak diketemukan di pertanaman bawang daun diantaranya yaitu Agrotis sp. (mengakibatkan batang terpotong serta putus hingga tanaman mati), Spodoptera exigua (ulat bawang yang mengonsumsi daun bawang daun), serta Thrips tabaci (menghisap cairan daun. Ingindalian ulat bawang dengan cara mekanis bisa dikerjakan dengan menghimpun grup telur serta memusnahkannya. Ingindalian dengan pestisida mesti dikerjakan dengan benar baik penentuan type, dosis, volume semprot, langkah aplikasi, interval ataupun saat aplikasinya.
Penyakit yang menyerang tanaman bawang daun yaitu Erwinia carotovora dengan tanda-tanda berbentuk busuk lunak, basah serta keluarkan bau yg tidak enak, diluar itu juga serangan Alternaria porri (bercak ungu) yang menyerang daun. Ingindalian penyakit itu bisa dikerjakan dengan pergiliran tanaman untuk memutus siklus tidak mati penyakit serta sanitasi kebun supaya tak lembab. Keadaan kebun yang kotor serta lembab mengakibatkan penyakit bisa berkembang dengan cepat.
6. Panen serta Pascapanen
Tanaman bawang daun mulai bisa dipanen pada usia 2 bln. sesudah tanam. Potensi haslnya sekitar pada 7-15 ton/ha. Pemanenan dikerjakan dengan mencabut semua sisi tanaman termasuk juga akar, buang akar serta daun yang busuk atau layu. Jika bawang daun bakal ditanam kembali ke pertanaman selanjutnya, jadi dikerjakan penentuan tunas anakan yang sehat serta bagus pertumbuhannya lalu dipisahkan dari sisi tanaman yang akan di jual.
Sortasi simpel dikerjakan memadukan rumpun yang berdaun besar dengan cara terpisah dengan rumpun yang berdaun kecil. Pengikatan rumpun bawang daun dikerjakan dengan lebih dulu berikan alas di bagian luar rumpun hingga ikatan tak segera tentang rumpun bawang daun. Bawang daun tidak bisa disimpan lama, hingga baiknya selekasnya di pasarkan supaya kualitasnya masih tetap terbangun waktu hingga ke tangan customer.
Comments
Post a Comment